THEM

Popular Posts

Wednesday, September 11, 2013

Strategi Marketing Melalui Dunia Maya

Ahmad As'ad
Ahmad As'ad
Jakarta, Bisnis Global (Edisi September) - Saat ini perhatian utama masyarakat dunia tertuju pada uang.  Hal ini menyulitkan bagian marketing untuk menarik perhatian target pasar. Dalam situasi seperti ini kita tidak hanya dihadapkan pada perusahaan besar yang memiliki departemen pemasaran dengan pendanaan yang cukup baik, tetapi juga dihadapkan pada media sosial dan gangguan-gangguan lain yang mengalihkan perhatian pasar dari produk yang kita ditawarkan. Namun demikian bukan berarti upaya pemasaran perlu biaya begitu banyak atau menjadi terlalu dramatis.
Dengan semakin majunya perkembangan teknologi, dunia maya merupakan salah satu media penting dalam dunia marketing. Kenapa dikatakan begitu?
Dunia Maya sebagai Media Marketing
Dunia maya sudah menjadi salah satu strategi dunia marketing. Apabila dilihat dari pengertiannya, marketing atau pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dari pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion).
Berdasarkan definisi di atas proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
  1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
  2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
  3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Dengan memahami tujuan dan konsep dari pemasaran ini serta dikaitkan dengan makin maraknya pengguna dunia maya pada masa sekarang ini, kita bisa memanfaatkannya sebagai media marketing melalui sebuah sarana yang disebut web site atau situs web atau sering disebut situs. Situs merupakan sejumlah halaman web yang memiliki topik saling terkait, terkadang disertai pula dengan berkas-berkas gambar, video, atau jenis-jenis berkas lainnya.
Sudah banyak kita jumpai situs-situs yang memang mengkhususkan fungsinya sebagai situs pemasaran, baik berupa produk elektronik, property maupun makanan dan minuman. Salah satu contoh situs property terkenal pada saat ini adalah www.rumah123.com. Dengan adanya situs ini banyak para pencari property yang dapat secara langsung memperoleh informasinya melalui situs tersebut.
Selain itu banyak juga situs yang berjualan secara online seperti www.berniaga.com, www.tokobagus.com dan masih banyak lagi yang menyajikan kebutuhan manusia. Hal ini sudah menggambarkan bahwa situs adalah salah satu media marketing yang makin banyak digunakan perusahaan-perusahaan baik dari perusahaan kecil, menengah maupun perusahaan besar sekalipun. Langkah ini dilakukan perusahaan karena akan mempersingkat waktu dalam hal komunikasi seorang pemasar sebelum terjun langsung bertemu dengan konsumennya/kliennya. Dengan adanya sebuah situs, konsumen akan mendapatkan sebuah gambaran mengenai produk yang dicarinya. Apabila sudah sesuai dengan kebutuhannya, konsumen akan menghubungi langsung perusahaan/penjual yang menyediakan produk yang ia inginkan.
Situs juga digunakan sebagai sebuah media pengenalan sebuah perusahaan yang biasanya dikenal dengan nama Company Profile. Oleh karena itu, situs saat ini menjadi hal yang penting bagi sebagian besar perusahaan. Untuk mengakses sebuah situs, pada zaman yang makin canggih seperti sekarang tidak harus duduk di depan PC desktop dengan jaringan internet yang telah disediakan tetapi melalui mobile phone pun sekarang sudah bisa, dimana dan kapan pun anda ingin mengaksesnya.
Dilihat dari segi ekonomis, untuk membuat situs tidak perlu mengeluarkan kocek terlalu besar. Untuk memperoleh sebuah domain atau nama situs tidaklah sulit, karena sudah semakin banyak penyedia domain yang menawarkan harga murah mulai dari Rp 79.000/tahun sampai  Rp 300.000/tahun tergantung jenis domainnya (.com, .biz, .net, .co, .org, .co.id, .or.id dan lain sebagainya). Nama sebuah situs dapat kita cek langsung secara online apakah masih tersedia atau tidak. Untuk mengeceknya kita dapat mengunjungi salah satu situs seperti www.whois.com, melalui situs tersebut kita dapat mengetahui apakah domain yang kita inginkan tersebut masih tersedia atau sudah terpakai atau bisa juga dicek langsung ke situs penyedia domain.
Untuk membuat situs kita tidak hanya memerlukan sebuah domain tetapi juga server web. Sekarang pun sudah banyak penyedia layanan jasa sewa server web atau biasa dikenal dengan hosting. Hosting disini adalah jasa layanan internet yang menyediakan sumber daya server-server untuk disewakan sehingga memungkinkan organisasi atau individu menempatkan informasi di internet berupa HTTP, FTP, Email atau DNS. Apabila dilihat dari segi ekonomis, untuk memperoleh hosting pun tidaklah terlalu mahal. Salah satu penyedia hosting di Indonesia menawarkan hosting dengan harga Rp 47.500/bulan untuk kelas Bisnis dengan kontrak minimal 3 bulan.
Apabila kita kalkulasi selama setahun untuk sebuah situs sebagai salah satu media marketing hanya dengan asumsi biaya domain dan hosting Rp 79.000 (domain) + (Rp 47.500 x 12 bulan) Hosting = Rp 649.000/tahun.
Dengan biaya kurang dari 1 juta per tahun, kita sudah melakukan konsep pemasaran secara dunia maya mulai dari pengenalan perusahaan, penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dunia maya juga merupakan salah satu media marketing selain dunia nyata hanya tinggal bagaimana kita memolesnya. Manfaatkanlah teknologi yang ada untuk menghasilkan yang bermanfaat.
Strategi Pemasaran Di Dunia Maya
Tidak dapat dipungkiri bahwa dunia maya juga merupakan salah satu media marketing selain dunia nyata hanya tinggal bagaimana kita memolesnya. Manfaatkanlah teknologi yang ada untuk menghasilkan yang bermanfaat.  Berikut ini adalah 5 strategi pemasaran melalui dunia maya
1. Dapatkan dukungan dari selebriti lokal
Banyak pemilik bisnis bermimpi memiliki produk atau jasa mereka didukung oleh selebriti dunia. Tapi bukannya mencoba untuk mendapatkan superstar untuk mendukung bisnis Anda, cobalah mencari seorang selebriti lokal sebagai gantinya.
Siapa sebenarnya selebriti lokal?  Selebriti lokal adalah orang-orang yang telah diberitakan di media atau koran lokal seperti guru atau penduduk biasa yang telah melakukan sesuatu yang positif dan layak diberitakan.
Karena mereka berada dalam lingkungan Anda, selebriti lokal ini relatif mudah untuk mencari dan menghubungi anda melalui telepon atau e-mail. Biarkan mereka tahu bahwa Anda ingin mengirim mereka hadiah, yaitu produk atau jasa Anda.
Satu dukungan anda dapatkan.  Anda tinggal menindaklanjuti dengan mereka dalam beberapa hari untuk mendapatkan umpan balik yang jujur dari mereka. Tanggapan mereka dapat membuat sesuatu yang berguna untuk konten pemasaran produk anda.
2. Buat Grup LinkedIn
LinkedIn memberikan kebebasan dan kemudahan untuk membuat group. Ini  memungkinkan Anda untuk menawarkan jaringan profesional Anda, sumber daya informasi yang berguna semua sambil mengarahkan lalu lintas atau traffic kunjungan ke situs anda dan meningkatkan penjualan.
Memang memakan waktu untuk mendapatkan suatu perkembangan atau peningkatan.  Namun melalui group ini anda bisa memulai diskusi tentang topik-topik yang dapat bermanfaat dan menguntungkan anggota group serta anda sendiri.  Grup Linkedin juga bisa menjadi tempat bagi anggota group untuk menjalin hubungan dan membuat jaringan dengan profesional lain secara online.
3. Dapatkan publikasi di blog niche
Meskipun mungkin sulit untuk mendapatkan ruang di sampul depan sebuah majalah terkenal, melalui media maya Anda dapat membuat peluang pemasaran dengan ditampilkannya produk anda dalam blog niche populer.
Dalam hal ini anda hanya perlu mengidentifikasi 3-5 blog yang pembacanya merupakan target pasar anda, selanjutnya anda dapat menghubungi pencipta atau pemilik blog-blog tersebut dan menawarkan beberapa ide tentang bagaimana Anda ingin menyampaikan sesuatu kepada pembaca nya.  Dalam hal ini anda dapat:
  • Menawarkan kepada pemilik blog niche beberapa produk atau layanan gratis yang dapat mereka berikan kepada para audiens atau pembaca blog mereka sebagai hadiah. Hal ini berbeda dari review produk yang hanya menawarkan informasi.
  • Mengirimkan tulisan blog yang menjelaskan tentang bagaimana para pemilik atau penulis blog sangat membantu para pembaca mereka.
  • Melakukan interview atau wawancara kepada pemilik blog tentang blog mereka dan situs anda. Hal ini akan bisa menarik pemilik blog untuk mempromosikan konten Anda karena mereka merasa anda sebagai pemerhati blog mereka.
4. Membuat video untuk YouTube
Dengan lebih dari 800 juta pengunjung per bulan, YouTube bisa menjadi platform yang kuat untuk pemasaran bisnis online. Untuk melakukannya, cukup dilakukan dengan membuat dan mem-posting video dari produk atau layanan jasa Anda.
Namun demikian, Video pemasaran yang Anda buat harus mencakup unsur-unsur berikut:
  • Sebuah judul dengan kata kunci yang tepat,
  • Sebuah pesan editorial yang singkat dan jelas,
  • Sebuah ajakan untuk bertindak (memberitahu pengunjung untuk melakukan sesuatu, seperti berlangganan ke saluran Anda).
Untuk membuat video pemasaran,  Anda cukup mengeluarkan sedikit uang untuk kamera kecil (pocket camera), peralatan pencahayaan dan perangkat lunak editing.  Selain itu, untuk menghemat biaya, Anda juga bisa memanfaatkan kamera yang ada pada smartphone Anda untuk membuat suatu video.
Untuk mengedit video, jika Anda memiliki Mac, misalnya, Anda harus sudah memiliki iMovie dalam aplikasi Anda. Bahkan jika Anda tidak memiliki Mac sekalipun, Anda dapat menemukan perangkat lunak online gratis atau pun menyewa editor profesional.
5. Menulis e-buku tentang Industri Anda
Melalui e-book, Anda tidak lagi membutuhkan perusahaan penerbitan atau puluhan juta rupiah untuk mendistribusikan buku pemasaran anda. Tujuan menulis dan meng-upload e-booka bukan untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan buku langsung tapi menggunakan e-book sebagai media pemasaran serta untuk mendorong pembaca untuk mengunjugi situs web Anda untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang produk atau jasa anda.
Bagi pengusaha yang tidak memiliki waktu untuk menulis e-book, penulisan e-book bisa dilakukan dengan cara menyewa atau memanfaatkan jasa penulis profesional seperti Atok Sugiato atau lainnya yang dapat membantu Anda mengkonversi posting blog atau rekaman audio produk anda ke format buku.
Untuk harga e-book pemasaran anda yang anda jual, misalkan anda upload di Amazon, anda cukup menetapkan harga yang terjangkau misalkan Rp. 10.000 hingga Rp. 50.000 ($1-$5), atau bahkan anda gratiskan jika di download dari situs anda.
Oleh:
Ahmad As'ad
Konsultan IT Warung Edukasi

Hotel Ambhara : Sejuta Kenyamanan di Kawasan Perbelanjaan

Hotel Ambhara
Jakarta, Bisnis Global (Edisi Juni) - Desing European Castle Style namun tetap anggun dengan sentuhan Ethnic Indonesia, memadupadankan tiap sudut ruangan di dalam bangunan megah dan mewah ini. Berdiri di kawasan paling strategis di Ibukota Jakarta, membuat tempat ini banyak dipilih orang, baik untuk menyelenggarakan acara-acara penting, maupun hanya sekedar beristirahat melepas penat.
Warga Jakarta mana yang tak kenal Hotel Ambhara? Hotel bintang 4 ini sudah cukup lama menjadi daya tarik tersendiri bagi para tamunya. Kesan hangat sudah dapat dirasakan, saat Bisnis Global memasuki lobby hotel. Sambutan ramah para petugas kepada setiap tamu yang datang, membawa kenyamanan tersendiri. Tak heran jika mereka pun menjadi tertarik untuk menikmati semua fasilitas dan layanan yang ada.
Beroperasi sejak 5 Desember 1994, Hotel Ambhara hingga saat ini semakin menunjukkan perkembangan pesat dan eksistensinya sebagai hotel bintang 4 yang paling dicari di Jakarta. Sesuai dengan namanya ‘Ambhara’ yang berarti pemenuhan, hotel ini melayani semua kebutuhan bisnis dan kesenangan bernuansa etnis nan mewah di selatan Jakarta.
Lebih dari sekadar akomodasi selama perjalanan bisnis atau liburan, Ambhara menawarkan berbagai layanan komprehensif. Dengan lebih dari 200 kamar dalam empat jenis yang berbeda, para tamu dapat memilih tempat sesuai dengan kenyamanan yang dibutuhkan.
PR Manager, Kartika Viftiyanty mengatakan, Hotel Ambhara memiliki 224 kamar, 13 meeting room serta 2 ballroom, dengan beberapa kelas di setiap kamar dan meeting room. Tingkat hunian bisa mencapai 95 hingga 98 persen per hari, baik tamu domestik maupun mancanegara.
“Untuk menjamu para tamu yang datang kita biasanya menanamkan sifat yang cepat tanggap untuk melayani para tamu. Kami berusaha sebisa mungkin ingin membuat tamu tersebut seperti berada dirumah sendiri dengan pelayanan dan keramahan yang kami tawarkan,” akunya.
Sang pendiri yakni pengusaha, Abdul Latief memiliki motivasi tersendiri dalam mendirikan hotel Ambhara. Saat itu ia menilai bisnis perhotelan di Indonesia begitu menjanjikan dengan pertumbuhan yang begitu pesat, khususnya di Jakarta.
“Dalam persaingan hotel bintang 4 di Jakarta ini sangat ketat dan kami yakin akan jadi pemenangnya, karena kita punya produk tidak sembarangan, seperti makanannya, dan jujur banyak para klien yang bilang makanan kita enak, dan variasinya bagus, dan dari segi tarifnya terjangkau,” ucap Kartika.
Mengenai tarif kamar, tergantung dari jenisnya, namun berlaku untuk seluruh tamu baik lokal maupun turis. Besaran tarif sudah barang tentu sebanding dengan kesan elegan dan mewah yang ditawarkan. Tipe kamar yang tersedia adalah Deluxe Room yang memiliki fasilitas standar di kelasnya; Junior Suite yang dilengkapi dengan ruang ekstra; Business Suite yang menyediakan fasilitas bisnis ekstra, serta Executive Suite yang mempunyai fasilitas seperti: Two Bedrooms with Queen Bed and Balcony, serta Living Room with Sofa.
Keindahan nyata dalam dua dunia arsitektur antara citra tradisional Indonesia dan gaya khas Eropa, menghadirkan nuansa tersendiri bagi siapapun yang menikmatinya. Perpaduan kedua seni design tersebut hadir di setiap sudut seluruh ruangan, termasuk pada masing-masing kamar.
Hotel Ambhara
Selama para tamu menginap di hotel ini, mereka dapat menikmati beberapa masakan dari Restaurant, Cafe dan Pub serta mencicipi Bakery & Cake yang tersedia dengan cita rasa Internasional dan Tradisional. Seperti D’Barons Pub, Dapua Rampah Restaurant, Café de France dan D'Terrace Bakery and Cake Shop.
Jika para tamu ingin menikmati aneka kuliner maupun berbelanja di luar hotel, tak perlu menempuh perjalanan yang lama, apalagi harus terjebak dengan kemacetan kota Jakarta. Sebab, diseberang hotel yang berjarak 5 menit dengan hanya berjalan kaki, terdapat Pasaraya Shopping Mall dan Blok M Mall yang menyediakan berbagai macam kebutuhan.
Lokasi strategis yang berdekatan dengan pusat perbelanjaan inilah yang menjadikan Ambhara memiliki nilai tambah. Banyak individu, keluarga maupun perusahaan yang memilih menyelenggarakan event penting mereka di hotel tersebut, karena akses transportasinya yang mudah.
Tak heran, jika hotel 6 lantai tersebut semakin gencar menawarkan berbagai paket pertemuan dan pernikahan. Bahkan untuk semakin mengukuhkan diri sebagai hotel berfasilitas terlengkap, dalam waktu dekat akan dilakukan renovasi beserta penambahan kapasitas ballroom, hingga bisa menampung maksimal 700 orang.
Berminat untuk menikmati berbagai fasilitas dan kemudahan yang mewah nan elegan di sebuah hotel berlokasi strategis di Jakarta? Mungkin Ambhara bisa menjadi pilihan Anda. [d]
(Bisnis Global/Arie)

Hotel Ambhara : Sejuta Kenyamanan di Kawasan Perbelanjaan

Hotel Ambhara
Jakarta, Bisnis Global (Edisi Juni) - Desing European Castle Style namun tetap anggun dengan sentuhan Ethnic Indonesia, memadupadankan tiap sudut ruangan di dalam bangunan megah dan mewah ini. Berdiri di kawasan paling strategis di Ibukota Jakarta, membuat tempat ini banyak dipilih orang, baik untuk menyelenggarakan acara-acara penting, maupun hanya sekedar beristirahat melepas penat.
Warga Jakarta mana yang tak kenal Hotel Ambhara? Hotel bintang 4 ini sudah cukup lama menjadi daya tarik tersendiri bagi para tamunya. Kesan hangat sudah dapat dirasakan, saat Bisnis Global memasuki lobby hotel. Sambutan ramah para petugas kepada setiap tamu yang datang, membawa kenyamanan tersendiri. Tak heran jika mereka pun menjadi tertarik untuk menikmati semua fasilitas dan layanan yang ada.
Beroperasi sejak 5 Desember 1994, Hotel Ambhara hingga saat ini semakin menunjukkan perkembangan pesat dan eksistensinya sebagai hotel bintang 4 yang paling dicari di Jakarta. Sesuai dengan namanya ‘Ambhara’ yang berarti pemenuhan, hotel ini melayani semua kebutuhan bisnis dan kesenangan bernuansa etnis nan mewah di selatan Jakarta.
Lebih dari sekadar akomodasi selama perjalanan bisnis atau liburan, Ambhara menawarkan berbagai layanan komprehensif. Dengan lebih dari 200 kamar dalam empat jenis yang berbeda, para tamu dapat memilih tempat sesuai dengan kenyamanan yang dibutuhkan.
PR Manager, Kartika Viftiyanty mengatakan, Hotel Ambhara memiliki 224 kamar, 13 meeting room serta 2 ballroom, dengan beberapa kelas di setiap kamar dan meeting room. Tingkat hunian bisa mencapai 95 hingga 98 persen per hari, baik tamu domestik maupun mancanegara.
“Untuk menjamu para tamu yang datang kita biasanya menanamkan sifat yang cepat tanggap untuk melayani para tamu. Kami berusaha sebisa mungkin ingin membuat tamu tersebut seperti berada dirumah sendiri dengan pelayanan dan keramahan yang kami tawarkan,” akunya.
Sang pendiri yakni pengusaha, Abdul Latief memiliki motivasi tersendiri dalam mendirikan hotel Ambhara. Saat itu ia menilai bisnis perhotelan di Indonesia begitu menjanjikan dengan pertumbuhan yang begitu pesat, khususnya di Jakarta.
“Dalam persaingan hotel bintang 4 di Jakarta ini sangat ketat dan kami yakin akan jadi pemenangnya, karena kita punya produk tidak sembarangan, seperti makanannya, dan jujur banyak para klien yang bilang makanan kita enak, dan variasinya bagus, dan dari segi tarifnya terjangkau,” ucap Kartika.
Mengenai tarif kamar, tergantung dari jenisnya, namun berlaku untuk seluruh tamu baik lokal maupun turis. Besaran tarif sudah barang tentu sebanding dengan kesan elegan dan mewah yang ditawarkan. Tipe kamar yang tersedia adalah Deluxe Room yang memiliki fasilitas standar di kelasnya; Junior Suite yang dilengkapi dengan ruang ekstra; Business Suite yang menyediakan fasilitas bisnis ekstra, serta Executive Suite yang mempunyai fasilitas seperti: Two Bedrooms with Queen Bed and Balcony, serta Living Room with Sofa.
Keindahan nyata dalam dua dunia arsitektur antara citra tradisional Indonesia dan gaya khas Eropa, menghadirkan nuansa tersendiri bagi siapapun yang menikmatinya. Perpaduan kedua seni design tersebut hadir di setiap sudut seluruh ruangan, termasuk pada masing-masing kamar.
Hotel Ambhara
Selama para tamu menginap di hotel ini, mereka dapat menikmati beberapa masakan dari Restaurant, Cafe dan Pub serta mencicipi Bakery & Cake yang tersedia dengan cita rasa Internasional dan Tradisional. Seperti D’Barons Pub, Dapua Rampah Restaurant, Café de France dan D'Terrace Bakery and Cake Shop.
Jika para tamu ingin menikmati aneka kuliner maupun berbelanja di luar hotel, tak perlu menempuh perjalanan yang lama, apalagi harus terjebak dengan kemacetan kota Jakarta. Sebab, diseberang hotel yang berjarak 5 menit dengan hanya berjalan kaki, terdapat Pasaraya Shopping Mall dan Blok M Mall yang menyediakan berbagai macam kebutuhan.
Lokasi strategis yang berdekatan dengan pusat perbelanjaan inilah yang menjadikan Ambhara memiliki nilai tambah. Banyak individu, keluarga maupun perusahaan yang memilih menyelenggarakan event penting mereka di hotel tersebut, karena akses transportasinya yang mudah.
Tak heran, jika hotel 6 lantai tersebut semakin gencar menawarkan berbagai paket pertemuan dan pernikahan. Bahkan untuk semakin mengukuhkan diri sebagai hotel berfasilitas terlengkap, dalam waktu dekat akan dilakukan renovasi beserta penambahan kapasitas ballroom, hingga bisa menampung maksimal 700 orang.
Berminat untuk menikmati berbagai fasilitas dan kemudahan yang mewah nan elegan di sebuah hotel berlokasi strategis di Jakarta? Mungkin Ambhara bisa menjadi pilihan Anda. [d]
(Bisnis Global/Arie)

Hotel Senyaman Rumah Sendiri

Grage Hotel
Jakarta, Bisnis Global (21/6) – Ketika kita sedang merasa lelah dalam perjalanan baik untuk urusan pekerjaan maupun berlibur, sudah barang tentu hanya kenyamanan suasana rumahlah yang dirindukan. Saat itulah pasti kita sibuk membayangkan bisa beristirahat di ranjang maupun sofa empuk, dengan kehangatan suasana rumah yang sudah akrab dengan kehidupan sehari-hari.
Sebuah hotel yang terletak di tengah kota Cirebon, menawarkan tempat singgah atau beristirahat bagi para tamu-tamunya yang sedang merindukan suasana rumah, ditengah aktivitas perjalanan yang melelahkan. Dengan tagline ‘A Place That We Called Home’, Grage Hotel Cirebon menyediakan sarana, fasilitas dan suasana kekeluargaan, sehingga para pengunjung maupun tamu seperti merasa berada di rumah sendiri.
Berlokasi di Jalan RA.Kartini No.77 Cirebon, Jawa Barat, menjadikan Grage Hotel memiliki letak yang strategis dan dekat dengan pusat-pusat keramaian kota. Selain berdekatan dengan Grage Mall, Pusat Perbelanjaan yang juga “Icon Kedua” kota Cirebon, hotel ini juga berjarak sekitar 20 menit dari Keraton Kasepuhan, tempat peninggalan bersejarah yang selalu menjadi daya tarik wisatawan. Sementara dari Stasiun Kereta Api Kejaksan, hanya ditempuh dalam waktu sekitar 5 menit.
Logo Grage Hotel Cirebon
Grage Hotel Cirebon merupakan salah satu unit usaha dari Grage Group, sebuah perusahaan keluarga yang bergerak di bidang jasa (service), mulai dari Mall, Hotelier, serta Perumahan. Bahkan dalam waktu dekat, perusahaan tersebut akan melakukan ekspansi dengan membangun sebuah kawasan kota mandiri pertama di Kota Cirebon bernama Grage City.
Vera Purnamasari, selaku General Manager Grage Hotel Cirebon  mengatakan Grage Hotel Cirebon bukan hanya sekedar tempat menginap, melainkan juga  menyuguhkan kenyamanan seperti rumah dengan berbagai keunikannya. Keramahan para staf, kelezatan setiap menu, serta nuansa kekeluargaan yang menjadikannya sebagai A Place That We Called Home. Menurutnya, ketika kita sedang melakukan perjalanan berbisnis atau berlibur, rumah adalah tempat tujuan untuk kembali pulang yang juga menjadi tempat untuk merasakan kenyamanan yang utuh. Konsep itulah yang diusung oleh Grage Hotel. 
"Di Grage Hotel Cirebon, kami selalu siap dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi setiap pelanggan yang berkunjung ke Grage Hotel Cirebon sehingga pelanggan kami benar-benar merasakan kenyamanan seperti saat sedang berada rumah, yang kami sebut sebagai a place that we called home” tandasnya dalam rilis yang diterima Bisnis Global. 
Jumlah kamar yang tersedia adalah 74 kamar yang didesain dengan gaya modern minimalis. Fasilitas lain yang disajikan antara lain Jasmine Lounge yang nyaman dengan musik yang tematik, Iris Restaurant dan Lily Café dengan beragam jenis makanan ala Eropa, Chinesse dan tradisional, 6 ruang pertemuan, 1 ruang multifungsi untuk berbagai acara, serta Anthurium Beauty & Wellnes dan Lotus Pool yang akan mengembalikan kebugaran badan setelah lelah beraktivitas. [d]
(BG/Isa)

REDTOP Hotel & Convention Center

Hotel Redtop
Pilihan Tepat untuk MICE (Meeting, Incentive, Convention & Exhibition)
Jakarta, dengan segala pekik permasalahannya seperti kemacetan dan demonstrasi buruh, tetap menarik dan menjadi perhatian para pebisnis lokal maupun mancanegara. Mobilitas bisnis di tanah Betawi ini tetap tinggi. Tak ayal, dari karyawan hingga para taipan setiap harinya membutuhkan ruangan yang nyaman untuk meeting dengan klien. Hotel atau convention center pun menjadi sasaran mereka untuk mendealkan suatu proyek.
Aktivitas ini menjadikan hotel-hotel di Jakarta tumbuh subur sebagai hotel bisnis. Tak terkecuali REDTOP Hotel & Convention Center yang terletak di Jl. Pecenongan no. 72, Jakarta Pusat. Posisinya yang berada di antara Jakarta Pusat dan Jakarta Barat menjadikan hotel berbintang empat ini pilihan favorit untuk urusan meeting dengan mengedepankan MICE (Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions).
“Kebanyakan klien kami memang dari lembaga pemerintahan dan perusahaan. Karena memang lokasi kita ini dekat dengan pusat pemerintahan,” kata Public Relations Manager REDTOP Hotel & Convention Center Danang Ambar Kreshno saat bercengkrama dengan Bisnis Global di Sapphire Lounge REDTOP Hotel & Convention Center, (27/8).
Oleh karena itu, REDTOP Hotel & Convention Center memiliki Grand Ballroom yang berkapasitas hingga 2000 orang dan 14 ruang meeting untuk digunakan keperluan meeting, wedding dan pertemuan lainnya.
Tak hanya dekat dengan banyak gedung kementrian, keberadaan REDTOP Hotel & Convention Center juga dikelilingi pusat perbelanjaan Mangga Dua dan tempat rekreasi seperti Museum Fatahillah dan Dufan, Ancol. Posisi strategis ini yang juga dinilai Danang sebagai kelebihan dan hiburan tersendiri untuk para klien.
“Dengan lokasi kami yang dekat dengan pusat belanja murah meriah serta tempat rekreasi, itu jadi daya tarik dan hiburan tersendiri untuk klien. Apalagi mereka yang dari daerah, senang sekali kan berbelanja untuk oleh-oleh. Jadi mereka tidak bosan karena akses ke mana-mananya dekat,” jelas laki-laki yang pernah bekerja di beberapa hotel di Jakarta.
GM Redtop Hotel
GM REDTOP Hotel & Convention Center Erwin Sudarmin
Perjalanan Panjang
REDTOP Hotel & Convention Center memang menjadi primadona di kalangan hotel bintang empat. Usianya sudah tidak lagi muda, yakni 18 tahun. Pada awalnya hotel ini bernama Radisson Hotel Jakarta. Krisis yang terjadi di tahun 1998, ketika harga US $ melonjak tajam dan beban biaya yang tinggi akhirnya diambil keputusan untuk tidak menggunakan jasa manajemen asing untuk memangkas biaya tersebut. Akhirnya, pada tahun 1999 pemilik memutuskan untuk tidak memperpanjang kerjasama dengan Hotel Radisson Worldwide dan mengelola sendiri dan mengganti nama hotel ke REDTOP Hotel pada tanggal 5 Juli 1999.
Seiring berjalannya waktu, Danang menjelaskan, sejak itu, REDTOP Hotel dengan tim manajemen yang baru lebih banyak mempunyai potensi untuk melayani pasar lokal, domestik dan fokus pada konvensi, acara pertemuan dan pernikahan. Dengan semangat baru, hotel ini terus mengembangkan fasilitas ruang pertemuan dan perjamuan dengan membangun beberapa ruang pertemuan tambahan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Pada tahun 2005, setelah melihat permintaan pasar dan upaya untuk meningkatkan pendapatan, manajemen mengubah konsep operasional dan meluncurkan konsep baru sebagai REDTOP Hotel & Convention Center.
“Nah, konsep convention center inilah yang kemudian menjadi andalan kita di sini. Kita ingin, klien yang menginap di sini tidak hanya menikmati kamar saja, tapi ada tempat untuk meeting,” kata General Manager REDTOP Hotel & Convention Center Erwin Sudarmin.
Selain grand ballroom yang bisa menampung hingga 2000 orang dan dapat pula dibagi menjadi 4 (empat) ruangan yang lebih kecil, terdapat 10 ruangan lain ( Pearl, Ruby, Saphire, Crystal, Opal, Garnet, Jasper, Moonstone, Zircon dan Topaz) yang dapat digunakan untuk acara dengan skala kecil dan menengah.
“Pada tahun 2010, REDTOP Hotel semakin mantap memposisikan diri sebagai Convention hotel dengan menambahkan jumlah ruang pertemuan yang telah ada dengan 4 ruang pertemuan yang berlokasi di lantai dasar bersebelahan dengan Oriental Cafe yang diberi nama Amethys, Citrine, Coral dan Onyx,” tutur Erwin Sudarmin.
Pria berpenampilan rapi ini mengatakan, penambahan ini pun menjadikan jumlah ruang meeting yang ada menjadi 14 ruangan dan  memberikan lebih banyak peluang dan fleksibilitas bagi hotel untuk mengakomodasi event-event dan meeting berskala kecil maupun besar.
Tak hanya fasilitas secara fisik yang terus dibenahi REDTOP Hotel & Convention Center, websitenya pun pelan-pelan mulai berganti tampilan sejak Maret tahun ini. Sesuai namanya, REDTOP atau atap merah merupakan representasi dari pemiliknya yang keturunan Cina. Dalam keyakinan Cina atau Tionghoa, merah adalah warna keberuntungan. Penamaan REDTOP diyakini agar bisnis hotel ini selalu beruntung.
“Saat ini, kita sedang dalam proses mengubah kesan awal sebagai hotel pecinan menjadi hotel bisnis. Awal yang kita lakukan adalah dimulai dari tampilan website yang kini sudah baru. Dominan warna pun kita ganti jadi menjadi putih tanpa menghilangkan sentuhan warna merahnya,” kata Danang.
Selain itu, Erwin sang General Manager mengatakan kemajuan teknologi yang membuat orang-orang semakin mobile terhadap gadget, menjadikan pemesan kamar atau ruang meeting tak mesti langsung datang ke hotel terlebih dahulu, tapi bisa juga via online.
“Ini yang kita manfaatkan. Online booking, saat ini sudah berjalan sejak Maret 2013. Kemudahan ini jelas terlihat efektif,” kata Erwin.
Tak Terguncang Pelemahan Rupiah
Grand Ballroom Emerald
Grand Ballroom
Turunnya kurs rupiah terhadap US Dollar hingga mencapai  Rp12.000/USD 1 sejak pertengahan Agustus, tak membuat keberlangsungan bisnis REDTOP Hotel & Convention Center terganggu. Pasalnya, Erwin mengaku industri hotel  justru malah diuntungkan dengan harga rupiah yang turun.
“Terkait kurs rupiah, ada untung dan ruginya. Sebagai pihak hotel yang menggunakan dollar, akan mendapatkan untung.  Sebaliknya, di pihak kliennya justru akan rugi. Kalau hotel bintang tiga dan empat atau lokal, bayarnya pakai rupiah, jadi tidak akan terpengaruh secara langsung. Hanya memang secara global, ekonomi kita terganggu. Harga-harga barang impor kan ikut naik,” jelasnya.
Erwin juga menganggap gairah industri hotel di Jakarta untuk 5-10 tahun mendatang akan terus naik. “Kalau persaingan di Jakarta untuk bintang tiga dan empat itu ketat, tapi pertumbuhannya terus naik. Karena untuk bisnis, Jakarta memang tempatnya. Beda dengan hotel-hotel di Bali yang banyak dikunjungi saat liburan saja. Dan liburan itu bisa ditunda kapan saja, tapi bisnis?” katanya.
Geliat indsutri hotel di Jakarta sebagai pusat bisnis ini juga berdampak pada laba yang diterima REDTOP Hotel & Convention Center  dari tahun ke tahun naik sekitar 21 persen. Dengan kenaikan tersebut, Erwin beserta petinggi hotel berencana melakukan ekspansi ke beberapa wilayah untuk melakukan pengembangan hotel.
Planning kita memang selain di Jakarta, ingin punya hotel di Medan, Yogyakarta, Semarang dan Bandung. Tapi saat ini fokus kita ingin REDTOP Hotel & Convention Center di Jakarta ini disentralkan dulu, seperti sistemnya yang harus diperjelas. Misalnya SOP (Standard OperatingProcedure) dan lain-lainya, ” tegas pria yang pernah bekerja di berbagai hotel kenamaan di Indonesia maupun luar negeri ini.
FASILITAS HOTEL
1. Kamar
Dengan jumlah kamar sebanyak 390 kamar yang terbagi berdasarkan jenis kamar sebagai berikut:
Superior Twin
= 135 rooms
Superior Queen
=   51 rooms
Deluxe Queen
=   59 rooms
Deluxe King
=   17 rooms
Deluxe Twin
=   40 rooms
Kartini Twin
=   14 rooms
Kartini Queen
=   19 rooms
Kartini King
=     2 rooms
Plaza Club Deluxe Queen
=   10 rooms
Plaza Club Deluxe Twin
=     1 room
Plaza Club Suite
=   18 rooms
Executive Suite
=     7 rooms
Dynasty Suite
=     2 rooms
Presidential Suite
=     1 room
2. Executive Floor
Hotel ini juga menawarkan pelayanan kelas premium di lantai Plaza Club yang exclusive terletak di lantai 16 dan 17 dilengkapi dengan Executive Plaza Club Lounge di Lantai 17 yang memberikan pelayanan check-in, check-out, penyajian makan pagi, cocktail & snack pada sore hari, Kopi, teh dan kue kering sepanjang hari serta pemakaian ruang rapat untuk kapasitas 6 – 8 orang.
3. Kartini’s Floor
Sejak dibukanya pada tahun 1995, hotel ini memberikan perhatian khusus bagi para tamu wanita baik eksekutif maupun ibu rumah tangga yang bepergian sendiri, yang selama menginap dihotel membutuhkan keamanan dan kenyamanan yang lebih baik, sehingga dibuatlah sebuah akomodasi dilantai khusus untuk para pelaku perjalanan wanita dengan nama KARTINI’s Floor, dilantai 15 sebanyak 35 kamar dengan dekorasi yang lebih feminism dan sepanjang koridor dapat dinikmati berbagai foto saksi sejarah perjalanan hidup Kartini, pelopor perjuangan emansipasi wanita di Indonesia
FASILITAS LAIN
Selain meeting room juga terdapat beberapa restoran, lounge dan fasilitas lainnya yaitu:
  1. The Gallery Brasserie Restaurant – berkapasitas 180 tempat duduk, merupakan restoran dengan konsep Coffee Shop yang menyajikan berbagai hidangan Indonesia dan Internasional, yang beroperasi 24 jam setiap hari.
  2. Lobby Lounge -  Tempat yang cocok untuk bersantai sambil menikmati live music dan aneka jenis wine serta mocktail. Melayani tamu setiap hari sejak pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 23.00 WIB.
  3. The Pastry Cake Shop & Drug Store – Menyediakan aneka kue dan pastry, serta perlengkapan sehari-hari serta obat-obatan. Dibuka pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 22.00 WIB.
  4. Sapphire Lounge – Lounge dengan ambiance yang menyenangkan termasuk 2 ruang karaoke keluarga, menyajikan berbagai cocktail dari seluruh belahan dunia, aneka kopi, beragam jenis wine dari 6 negara penghasil wine terkemuka  dan minuman beralkohol
  5. Room Service – yang beroperasi selama 24 jam, melayani pemesanan dan pengiriman makanan dan minuman kekamar tamu dengan berbagai pilihan menu nasional dan internasional.
  6. Fitness Center – Pusat kebugaran yang terletak di lantai 3 ini dilengkapi dengan fasilitas gym, kelas aerobic sampai dengan kelas aquarobic. Beroperasi setiap hari dari pukul 06.00 WIB sampai dengan pk. 24.00 WIB.
  7. Spa – Pusat kebugaran yang terletak di lantai 5, dilengkapi dengan 10 kamar perawatan Spa dan Refleksi untuk relaksasi dan merawat kesehatan tubuh. Beroperasi setiap hari dari pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 WIB.
  8. Kolam Renang & Pool Bar – Kolam renang yang dilengkapi dengan pool-side terrace yang menyajikan aneka jajanan, minuman dan aneka jus sehat. Melayani tamu setiap hari mulai pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB.
  9. Business Center – memberikan berbagai layanan sekretarial dan administrasi dari foto copy sampai dengan penyewaan komputer dan internet, dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 20.00 WIB. Tersedia pula Board-room kecil yang disewakan untuk pertemuan kecil berkapasitas 8 orang.
KEAMANAN
Selain dilengkapi dengan CCTV diberbagai sudut area fasilitas umum, hotel ini mempunyai tim Keamanan yang terlatih baik fisik maupun strategi keamanan dibawah pimpinan seorang purnawirawan kepolisian dan diperlengkapi dengan system patrol kemanan watch-man clock.
Seluruh kunci kamar menggunakan Electronic Locks dan Security Access untuk didalam elevator sehingga hanya tamu yang terdaftar dan mempunyai hak untuk bisa naik ke koridor dan kamar.
Seluruh akses memasuki gedung utama hotel ini dilengkapi dengan sistem pemeriksaan dengan menggunakan alat detektor, baik yang berjenis walk-through maupun yang berjenis hand-held. Begitu pula dengan pemeriksaan kendaraan yang memasuki areal kompleks bangunan ini harus melewati pemeriksaan petugas keamanan yang menggunakan alat detektor hand held.[] Bisnis Global/Ema Fitriyani

REDTOP Hotel & Convention Center

Hotel Redtop
Pilihan Tepat untuk MICE (Meeting, Incentive, Convention & Exhibition)
Jakarta, dengan segala pekik permasalahannya seperti kemacetan dan demonstrasi buruh, tetap menarik dan menjadi perhatian para pebisnis lokal maupun mancanegara. Mobilitas bisnis di tanah Betawi ini tetap tinggi. Tak ayal, dari karyawan hingga para taipan setiap harinya membutuhkan ruangan yang nyaman untuk meeting dengan klien. Hotel atau convention center pun menjadi sasaran mereka untuk mendealkan suatu proyek.
Aktivitas ini menjadikan hotel-hotel di Jakarta tumbuh subur sebagai hotel bisnis. Tak terkecuali REDTOP Hotel & Convention Center yang terletak di Jl. Pecenongan no. 72, Jakarta Pusat. Posisinya yang berada di antara Jakarta Pusat dan Jakarta Barat menjadikan hotel berbintang empat ini pilihan favorit untuk urusan meeting dengan mengedepankan MICE (Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions).
“Kebanyakan klien kami memang dari lembaga pemerintahan dan perusahaan. Karena memang lokasi kita ini dekat dengan pusat pemerintahan,” kata Public Relations Manager REDTOP Hotel & Convention Center Danang Ambar Kreshno saat bercengkrama dengan Bisnis Global di Sapphire Lounge REDTOP Hotel & Convention Center, (27/8).
Oleh karena itu, REDTOP Hotel & Convention Center memiliki Grand Ballroom yang berkapasitas hingga 2000 orang dan 14 ruang meeting untuk digunakan keperluan meeting, wedding dan pertemuan lainnya.
Tak hanya dekat dengan banyak gedung kementrian, keberadaan REDTOP Hotel & Convention Center juga dikelilingi pusat perbelanjaan Mangga Dua dan tempat rekreasi seperti Museum Fatahillah dan Dufan, Ancol. Posisi strategis ini yang juga dinilai Danang sebagai kelebihan dan hiburan tersendiri untuk para klien.
“Dengan lokasi kami yang dekat dengan pusat belanja murah meriah serta tempat rekreasi, itu jadi daya tarik dan hiburan tersendiri untuk klien. Apalagi mereka yang dari daerah, senang sekali kan berbelanja untuk oleh-oleh. Jadi mereka tidak bosan karena akses ke mana-mananya dekat,” jelas laki-laki yang pernah bekerja di beberapa hotel di Jakarta.
GM Redtop Hotel
GM REDTOP Hotel & Convention Center Erwin Sudarmin
Perjalanan Panjang
REDTOP Hotel & Convention Center memang menjadi primadona di kalangan hotel bintang empat. Usianya sudah tidak lagi muda, yakni 18 tahun. Pada awalnya hotel ini bernama Radisson Hotel Jakarta. Krisis yang terjadi di tahun 1998, ketika harga US $ melonjak tajam dan beban biaya yang tinggi akhirnya diambil keputusan untuk tidak menggunakan jasa manajemen asing untuk memangkas biaya tersebut. Akhirnya, pada tahun 1999 pemilik memutuskan untuk tidak memperpanjang kerjasama dengan Hotel Radisson Worldwide dan mengelola sendiri dan mengganti nama hotel ke REDTOP Hotel pada tanggal 5 Juli 1999.
Seiring berjalannya waktu, Danang menjelaskan, sejak itu, REDTOP Hotel dengan tim manajemen yang baru lebih banyak mempunyai potensi untuk melayani pasar lokal, domestik dan fokus pada konvensi, acara pertemuan dan pernikahan. Dengan semangat baru, hotel ini terus mengembangkan fasilitas ruang pertemuan dan perjamuan dengan membangun beberapa ruang pertemuan tambahan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Pada tahun 2005, setelah melihat permintaan pasar dan upaya untuk meningkatkan pendapatan, manajemen mengubah konsep operasional dan meluncurkan konsep baru sebagai REDTOP Hotel & Convention Center.
“Nah, konsep convention center inilah yang kemudian menjadi andalan kita di sini. Kita ingin, klien yang menginap di sini tidak hanya menikmati kamar saja, tapi ada tempat untuk meeting,” kata General Manager REDTOP Hotel & Convention Center Erwin Sudarmin.
Selain grand ballroom yang bisa menampung hingga 2000 orang dan dapat pula dibagi menjadi 4 (empat) ruangan yang lebih kecil, terdapat 10 ruangan lain ( Pearl, Ruby, Saphire, Crystal, Opal, Garnet, Jasper, Moonstone, Zircon dan Topaz) yang dapat digunakan untuk acara dengan skala kecil dan menengah.
“Pada tahun 2010, REDTOP Hotel semakin mantap memposisikan diri sebagai Convention hotel dengan menambahkan jumlah ruang pertemuan yang telah ada dengan 4 ruang pertemuan yang berlokasi di lantai dasar bersebelahan dengan Oriental Cafe yang diberi nama Amethys, Citrine, Coral dan Onyx,” tutur Erwin Sudarmin.
Pria berpenampilan rapi ini mengatakan, penambahan ini pun menjadikan jumlah ruang meeting yang ada menjadi 14 ruangan dan  memberikan lebih banyak peluang dan fleksibilitas bagi hotel untuk mengakomodasi event-event dan meeting berskala kecil maupun besar.
Tak hanya fasilitas secara fisik yang terus dibenahi REDTOP Hotel & Convention Center, websitenya pun pelan-pelan mulai berganti tampilan sejak Maret tahun ini. Sesuai namanya, REDTOP atau atap merah merupakan representasi dari pemiliknya yang keturunan Cina. Dalam keyakinan Cina atau Tionghoa, merah adalah warna keberuntungan. Penamaan REDTOP diyakini agar bisnis hotel ini selalu beruntung.
“Saat ini, kita sedang dalam proses mengubah kesan awal sebagai hotel pecinan menjadi hotel bisnis. Awal yang kita lakukan adalah dimulai dari tampilan website yang kini sudah baru. Dominan warna pun kita ganti jadi menjadi putih tanpa menghilangkan sentuhan warna merahnya,” kata Danang.
Selain itu, Erwin sang General Manager mengatakan kemajuan teknologi yang membuat orang-orang semakin mobile terhadap gadget, menjadikan pemesan kamar atau ruang meeting tak mesti langsung datang ke hotel terlebih dahulu, tapi bisa juga via online.
“Ini yang kita manfaatkan. Online booking, saat ini sudah berjalan sejak Maret 2013. Kemudahan ini jelas terlihat efektif,” kata Erwin.
Tak Terguncang Pelemahan Rupiah
Grand Ballroom Emerald
Grand Ballroom
Turunnya kurs rupiah terhadap US Dollar hingga mencapai  Rp12.000/USD 1 sejak pertengahan Agustus, tak membuat keberlangsungan bisnis REDTOP Hotel & Convention Center terganggu. Pasalnya, Erwin mengaku industri hotel  justru malah diuntungkan dengan harga rupiah yang turun.
“Terkait kurs rupiah, ada untung dan ruginya. Sebagai pihak hotel yang menggunakan dollar, akan mendapatkan untung.  Sebaliknya, di pihak kliennya justru akan rugi. Kalau hotel bintang tiga dan empat atau lokal, bayarnya pakai rupiah, jadi tidak akan terpengaruh secara langsung. Hanya memang secara global, ekonomi kita terganggu. Harga-harga barang impor kan ikut naik,” jelasnya.
Erwin juga menganggap gairah industri hotel di Jakarta untuk 5-10 tahun mendatang akan terus naik. “Kalau persaingan di Jakarta untuk bintang tiga dan empat itu ketat, tapi pertumbuhannya terus naik. Karena untuk bisnis, Jakarta memang tempatnya. Beda dengan hotel-hotel di Bali yang banyak dikunjungi saat liburan saja. Dan liburan itu bisa ditunda kapan saja, tapi bisnis?” katanya.
Geliat indsutri hotel di Jakarta sebagai pusat bisnis ini juga berdampak pada laba yang diterima REDTOP Hotel & Convention Center  dari tahun ke tahun naik sekitar 21 persen. Dengan kenaikan tersebut, Erwin beserta petinggi hotel berencana melakukan ekspansi ke beberapa wilayah untuk melakukan pengembangan hotel.
Planning kita memang selain di Jakarta, ingin punya hotel di Medan, Yogyakarta, Semarang dan Bandung. Tapi saat ini fokus kita ingin REDTOP Hotel & Convention Center di Jakarta ini disentralkan dulu, seperti sistemnya yang harus diperjelas. Misalnya SOP (Standard OperatingProcedure) dan lain-lainya, ” tegas pria yang pernah bekerja di berbagai hotel kenamaan di Indonesia maupun luar negeri ini.
FASILITAS HOTEL
1. Kamar
Dengan jumlah kamar sebanyak 390 kamar yang terbagi berdasarkan jenis kamar sebagai berikut:
Superior Twin
= 135 rooms
Superior Queen
=   51 rooms
Deluxe Queen
=   59 rooms
Deluxe King
=   17 rooms
Deluxe Twin
=   40 rooms
Kartini Twin
=   14 rooms
Kartini Queen
=   19 rooms
Kartini King
=     2 rooms
Plaza Club Deluxe Queen
=   10 rooms
Plaza Club Deluxe Twin
=     1 room
Plaza Club Suite
=   18 rooms
Executive Suite
=     7 rooms
Dynasty Suite
=     2 rooms
Presidential Suite
=     1 room
2. Executive Floor
Hotel ini juga menawarkan pelayanan kelas premium di lantai Plaza Club yang exclusive terletak di lantai 16 dan 17 dilengkapi dengan Executive Plaza Club Lounge di Lantai 17 yang memberikan pelayanan check-in, check-out, penyajian makan pagi, cocktail & snack pada sore hari, Kopi, teh dan kue kering sepanjang hari serta pemakaian ruang rapat untuk kapasitas 6 – 8 orang.
3. Kartini’s Floor
Sejak dibukanya pada tahun 1995, hotel ini memberikan perhatian khusus bagi para tamu wanita baik eksekutif maupun ibu rumah tangga yang bepergian sendiri, yang selama menginap dihotel membutuhkan keamanan dan kenyamanan yang lebih baik, sehingga dibuatlah sebuah akomodasi dilantai khusus untuk para pelaku perjalanan wanita dengan nama KARTINI’s Floor, dilantai 15 sebanyak 35 kamar dengan dekorasi yang lebih feminism dan sepanjang koridor dapat dinikmati berbagai foto saksi sejarah perjalanan hidup Kartini, pelopor perjuangan emansipasi wanita di Indonesia
FASILITAS LAIN
Selain meeting room juga terdapat beberapa restoran, lounge dan fasilitas lainnya yaitu:
  1. The Gallery Brasserie Restaurant – berkapasitas 180 tempat duduk, merupakan restoran dengan konsep Coffee Shop yang menyajikan berbagai hidangan Indonesia dan Internasional, yang beroperasi 24 jam setiap hari.
  2. Lobby Lounge -  Tempat yang cocok untuk bersantai sambil menikmati live music dan aneka jenis wine serta mocktail. Melayani tamu setiap hari sejak pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 23.00 WIB.
  3. The Pastry Cake Shop & Drug Store – Menyediakan aneka kue dan pastry, serta perlengkapan sehari-hari serta obat-obatan. Dibuka pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 22.00 WIB.
  4. Sapphire Lounge – Lounge dengan ambiance yang menyenangkan termasuk 2 ruang karaoke keluarga, menyajikan berbagai cocktail dari seluruh belahan dunia, aneka kopi, beragam jenis wine dari 6 negara penghasil wine terkemuka  dan minuman beralkohol
  5. Room Service – yang beroperasi selama 24 jam, melayani pemesanan dan pengiriman makanan dan minuman kekamar tamu dengan berbagai pilihan menu nasional dan internasional.
  6. Fitness Center – Pusat kebugaran yang terletak di lantai 3 ini dilengkapi dengan fasilitas gym, kelas aerobic sampai dengan kelas aquarobic. Beroperasi setiap hari dari pukul 06.00 WIB sampai dengan pk. 24.00 WIB.
  7. Spa – Pusat kebugaran yang terletak di lantai 5, dilengkapi dengan 10 kamar perawatan Spa dan Refleksi untuk relaksasi dan merawat kesehatan tubuh. Beroperasi setiap hari dari pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 WIB.
  8. Kolam Renang & Pool Bar – Kolam renang yang dilengkapi dengan pool-side terrace yang menyajikan aneka jajanan, minuman dan aneka jus sehat. Melayani tamu setiap hari mulai pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB.
  9. Business Center – memberikan berbagai layanan sekretarial dan administrasi dari foto copy sampai dengan penyewaan komputer dan internet, dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 20.00 WIB. Tersedia pula Board-room kecil yang disewakan untuk pertemuan kecil berkapasitas 8 orang.
KEAMANAN
Selain dilengkapi dengan CCTV diberbagai sudut area fasilitas umum, hotel ini mempunyai tim Keamanan yang terlatih baik fisik maupun strategi keamanan dibawah pimpinan seorang purnawirawan kepolisian dan diperlengkapi dengan system patrol kemanan watch-man clock.
Seluruh kunci kamar menggunakan Electronic Locks dan Security Access untuk didalam elevator sehingga hanya tamu yang terdaftar dan mempunyai hak untuk bisa naik ke koridor dan kamar.
Seluruh akses memasuki gedung utama hotel ini dilengkapi dengan sistem pemeriksaan dengan menggunakan alat detektor, baik yang berjenis walk-through maupun yang berjenis hand-held. Begitu pula dengan pemeriksaan kendaraan yang memasuki areal kompleks bangunan ini harus melewati pemeriksaan petugas keamanan yang menggunakan alat detektor hand held.[] Bisnis Global/Ema Fitriyani



Jakarta, Bisnis Global (Edisi Agustus) - Tayangan religi seakan menjadi tayangan wajib di bulan suci ramadhan, marak antara lain karena penduduk Indonesia mayoritas Muslim, sehingga acara nya cukup bisa diterima. Dan stasiun-stasiun televisi tahu hal itu, sehingga merekapun berlomba-lomba menyiarkan tayangan religi untuk merebut hati pemirsa nya. Karena itu pula Ramadhan tak hanya menjadi berkah bagi umat Islam, atau perseorangan saja, tetapi juga bagi stasiun-stasiun televisi.
Bila dalam bulan-bulan biasa, sehari-hari stasiun televisi mendapat satu waktu prime time (jam tayang utama, antara pukul 18.00 WIB - 22.00 WIB), maka di bulan Ramadhan, televisi memperoleh dua waktu prime time, yakni periode waktu jelang berbuka puasa (16.30 WIB - 18.30 WIB) dan waktu sahur (02.30 WIB - 04.30 WIB). Berkah kehadiran dua waktu prime time adalah berlipat ganda nya iklan yang ditayangkan dan tentu saja berimbas pada perolehan dana iklan yang masuk kantong pengelola stasiun televisi. Namun, demikian hal itu sesungguhnya sekaligus dilema. Karena pengelola televisi menjadi selalu dituntut untuk menyajikan sesuatu yang tidak saja bisa menghibur, tetapi sekaligus juga bisa menuntun berbagai kalangan pemirsa nya.
Menghadapi tuntutan atau tekanan seperti ini, pengelola televisi cenderung bersandar pada rumusan, bahwa televisi adalah media masa hiburan yang kehadirannya selalu berupaya menyenangkan pemirsa nya (semua pihak).

Tegas nya, karena televisi harus selalu membuat tayangan yang tidak hanya memuaskan puluhan hingga ratusan ribu orang, tetapi puluhan bahkan mungkin ratusan juta orang.  Dari sisi ini, ukuran mutu suatu tayangan hiburan adalah hal yang menyenangkan jutaan orang. Jadi mau tak mau televisi memang harus selalu berkonsultasi dan bercengkerama dengan pasar atau pemirsa yang mayoritas mencari hiburan.

Dan hal seperti ini sudah bukan menjadi rahasia umum lagi, karenanya kalau harus jujur, banyak pekerja televisi yang frustrasi menghadapi kenyataan pahit -- khususnya ketika tayangan atau acara kreatif buatannya yang dianggap mencerahkan pemirsa, tetapi tidak disambut oleh pengiklan, karena acara yang disiarkan tidak berbau hiburan yang teruji selalu memperoleh rating (ditonton banyak pemirsa). Karenanya itu pula bila melihat tren acara Ramadhan yang hampir selalu bersinggungan dengan kesan tayangan hiburan dan hadiah-hadiah menarik dari berbagai sponsor, mungkin saja menjadi bisa dimaklumi, karena susah nya untuk tayangan seperti acara religius yang bermutu dan bermanfaat tetapi mendapatkan banyak pemirsa.

Alasan itu menjadikan harapan kepada stasiun televisi untuk bisa menghadirkan acara yang mengandung unsur pendidikan, pembelajaran pun menjadi sulit diwujudkan. Terlebih karena acara Ramadhan yang mendidik, memberdayakan, dan mencerahkan pemirsa nya, kalah pamor bersaing dengan acara-acara humor, kuis, sinetron atau musik. Sementara lain momentum Ramadhan yang juga belum bisa “memaksa” pengelola stasiun televisi untuk menghadirkan kemasan acara religius dalam konteks membangun ketakwaan sebenar-benarnya, yang menancapkan fondasi dan spirit mengendalikan diri lahir maupun batin. Alih-alih mengajak pemirsa berjuang mengendalikan diri justru tayangan televisi mendikte pemirsa nya mengobral pulsa melalui segmen kuis interaktif bertarif premium yang sungguh-sungguh ditunggu dan menghibur pemirsa.
Kesimpulannya, datangnya bulan suci Ramadhan yang selalu “menguntungkan” dalam bisnis media televisi belum bisa menjadi momentum untuk membantu pembentukan akhlak manusia dan bangsa, tetapi malah menggiring semua manusia menjadi manusia yang konsumtif.

Sementara itu televisi yang bagaimanapun merupakan salah satu media dimana semua strata sosial menjadi penonton nya. Dari golongan orang kaya, pejabat tinggi sampai ke orang-orang miskin tanpa jabatan, perlu tayangan religi yang mampu membuka mata pemirsa agar lebih peka dengan keadaan di sekitar dan mampu membuka mata para pekerja dunia pertelevisian terutama di bulan suci ini, Bila hal itu tidak tercapai, akhirnya bisa disimpulkan bahwa sebagian penonton televisi yang rindu akan sajian acara nyaman di bulan Ramadhan akan menuai kecewa. Harapan memperoleh program acara yang menghibur lahir dan bathin di saat berbuka puasa dan makan sahur masih jauh dari harapan. Semua karena isi acara yang dikhidmadkan menemani penonton televisi di malam hari lebih banyak menayangkan acara-acara yang “cengengesan” dari pada acara yang mengandung pencerahan – kecuali tafsir Al Misbach di Metro-TV. Sehingga cenderung mengurangi spirit dan tujuan hakiki ibadah puasa itu sendiri.
http://majalahbisnisglobal.co/sites/default/files/field/image/as-ok.jpgDengan alasan menemani pemirsa yang sedang berpuasa agar tidak ngantuk, tayangan kuis dan komedi menguasai layar kaca. Sekalipun nama acara nya diberi label kata Ramadhan atau sejenisnya, tetapi dari sisi isi baik sinetron, bincang-bincang, komedi, serta kuis nyaris tak banyak mengandung nilai religius.

Kalaupun dikuantitatifkan, aspek humor atau komedi yang dibangun melalui unsur “cengengesan”, canda berlebihan dengan mengumbar rentetan kata - yang kadang tak pantas disuguhkan saat bulan Ramadhan mencapai di atas 80% dari keseluruhan durasi tayangan -- sisanya, dialokasikan untuk nilai religius. Sehingga kesan yang terasa kental adalah bahwa keberadaan religiusitas dalam tayangan acara di bulan suci Ramadhan tak lebih sebagai pemanis saja.

Harapan saya ke depannya tayangan-tayangan di bulan suci ramadhan dapat diperbarui dengan bumbu-bumbu dan misi religi yang mengena di hati.

Oleh :
Atok Sugiarto
Pemimpin Redaksi Majalah Bisnis Global

Transformasi Transportasi


Jokowi
Gubernur DKI Jakarta : Joko Widodo
Jakarta, Bisnis Global (Edisi September) - Keberhasilan pembangunan di suatu negara, sangat dipengaruhi oleh peran transportasi sebagai urat nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Sistem jaringan transportasi dapat dilihat dari segi efektivitas, dalam arti selamat, aksesibilitas tinggi, terpadu, kapasitas mencukupi, teratur, lancar dan cepat, mudah dicapai, tepat waktu, nyaman, tarif terjangkau, tertib, aman serta rendah polusi. Sedangkan dari segi efisiensi bisa diartikan sebagai beban publik rendah dan utilitas tinggi dalam satu kesatuan jaringan sistem transportasi. Oleh karena itu, pengembangan transportasi sangat penting  untuk menunjang dan menggerakkan dinamika pembangunan, karena fungsinya  sebagai katalisator dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah.
Transportasi juga memiliki fungsi strategis dalam merekatkan integritas wilayah.  Jika dilihat dari aspek kepentingan publik, sistem transportasi yang meliputi  darat, laut dan udara mengemban fungsi pelayanan publik dalam skala domestik maupun internasional. Pengembangan transportasi harus didasarkan pada pengembangan yang berkelanjutan (sustainability), yaitu melihat jauh ke depan, berdasarkan perencanaan jangka panjang yang komprehensif dan berwawasan lingkungan. Rencana jangka panjang tersebut harus dijadikan tolok ukur untuk perencanaan jangka pendek, agar tidak terjadi perencanaan “bongkar-pasang”.
Gambaran Transportasi di Indonesia
Pergerakan ekonomi, jaringan distribusi dan sistem logistik barang dan jasa di Indonesia masih sangat tergantung pada sistem jalan raya. Demikian juga pergerakan penumpang baik intra maupun  antar wilayah. Di awal tahun 1999, mobilitas ekonomi di seluruh Indonesia tergambar dalam tingkat utilisasi jalan nasional dan jalan provinsi sebesar 664,6 juta penumpang/km dan 144 juta ton/km per hari. Dibanding tahun sebelumnya, angka tersebut meningkat masing-masing  21 % dan 6,7 %.  Oleh karena itu sistem jaringan transportasi yang stabil dan handal sangat menentukan efisiensi perekonomian.
Di bidang transportasi darat, kerusakan jalan akan menimbulkan  biaya ekonomi dan biaya sosial yang besar. Selama krisis ekonomi ini, kondisi jaringan jalan nasional dapat dikatakan berada dalam kondisi kritis. Selain karena kurangnya anggaran melalui APBN, juga akibat pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan pelaksanaan pembangunan jalan yang belum berkualitas prima, sejak sebelum krisis.
Pada awal tahun 1999/2000, sekitar 13 % jalan nasional, 29 % jalan provinsi, dan 58 % jalan kabupaten berada dalam kondisi rusak ringan dan berat. Ini berarti dari sekitar 256.951 km total panjang jaringan jalan, sekitar separuhnya berada dalam keadaan rusak ringan dan berat. Konstruksi jalan yang rusak jauh sebelum waktu ekonominya habis, telah menyebabkan kerugian biaya ekonomi sosial yang amat besar bagi pemerintah dan masyarakat. Program pemeliharaan dan peningkatan untuk menekan angka kerusakan sampai dengan 0 %, 21 %, dan 50 % masing-masing untuk jalan nasional, provinsi dan kabupaten pada tahun anggaran 1999/2000 saja telah menghabiskan biaya sekitar Rp. 5,6 triliun. Itupun hanya menurunkan tingkat kerusakan total jaringan dari 50 % ke 42 %. Sementara itu, kombinasi dari in-efisiensi manajemen, kurangnya kualitas pengawasan dan pelaksanaan, serta overloading telah menyusutkan umur pelayanan jalan, secara sangat berarti. Dari segi sarana transportasi darat, terjadi penurunan jumlah armada operasi yang disebabkan oleh kenaikan harga suku cadang, kenaikan biaya modal akibat naiknya suku bunga karena kurs dollar tinggi, serta persaingan dengan moda transportasi lain (terutama transportasi udara). Beberapa hal itulah yang menjadi penyebab biaya operasi kendaraan menjadi tinggi, sedangkan kenaikan tarif relatif rendah, karena daya beli masyarakat yang rendah.
Selain itu, kualitas pelayanan juga  menjadi sangat rendah, sehingga banyak kendaraan umum yang sebenarnya tidak layak beroperasi, tetap dioperasikan. Dari segi lingkungan juga akan sangat mengganggu, karena polusi udara dari gas buang yang tidak memenuhi persyaratan. Padahal kesehatan lingkungan akan menjadi salah satu persyaratan internasional, apakah suatu kota layak untuk dikunjungi. Subsidi angkutan umum memerlukan biaya yang tinggi, padahal kondisi keuangan pemerintah saat ini juga dalam keadaan kritis.
Pengguna jasa angkutan kereta api kini mengalami kenaikan signifikan, meski  belum diimbangi  peningkatan pengembangan jaringan dan teknologi perkeretaapian yang sesuai, serta sumber daya manusia yang mencukupi, sehingga sering terjadi gangguan atau kecelakaan yang fatal dan merugikan masyarakat.  Untuk itu, pembangunan jalur ganda diharapkan dapat meningkatkan kinerja kereta api dan mengurangi kecelakaan, serta  dimungkinkan pula untuk mengoperasikan kereta api jarak pendek dan menengah. Saat ini, jaringan jalan kereta api masih terbatas di Pulau Jawa dan Sumatera, dengan kemungkinan pengembangan di Kalimantan dan Sulawesi, terutama untuk angkutan barang.
Pada angkutan penyeberangan,  pelayanannya sekarang ini sudah semakin diperluas. Pada awalnya angkutan ditujukan sebagai penghubung antar pulau sebagai pengganti jembatan. Namun perkembangannya telah jauh lebih pesat, tidak hanya sebagai pengganti jembatan dalam arti jarak pendek, melainkan juga  telah melayani angkutan antar pulau dengan jarak relatif jauh. Akan tetapi, dengan semakin jauhnya jarak angkutan penyeberangan,  harus pula diimbangi dengan peningkatan kualitas, terutama dari segi keselamatan. Berkenaan dengan lemahnya daya saing perusahaan pelayaran nasional, maka pangsa pasar armada pelayaran nasional relatif kecil, yaitu 46,4 % untuk angkutan dalam negeri dan 3,65 % untuk angkutan luar negeri. Lemahnya daya saing pelayaran nasional antara lain disebabkan karena ukuran armada yang relatif kecil, umur yang lebih tua dibanding armada asing serta lemahnya dukungan finansial untuk usaha pelayaran.
Untuk pelayanan udara, perusahaan dan pengelola angkutan udara sempat mengalami penurunan kemampuan keuangan, saat krisis ekonomi. Tingginya kurs dollar menyebabkan kenaikan biaya operasional perusahaan penerbangan yang cukup tinggi, karena 80% biaya operasional perusahaan penerbangan adalah dalam bentuk US$. Akibat yang ditimbulkan adalah perusahaan penerbangan mengurangi jumlah pesawat yang dioperasikan,  serta penutupan bandara-bandara perintis. Kondisi ini  juga menyebabkan pemutusan hubungan kerja, yang menyebabkan kenaikan jumlah pengangguran.
Pasca krisis ekonomi, angkutan udara mulai menapak naik kembali. Akan tetapi, persaingan tarif yang sedemikian ketatnya menyebabkan beberapa perusahaan menurunkan kualitas pelayanan, guna ikut memberikan tarif yang serendah-rendahnya. Ini tentunya sangat berbahaya, terutama jika penurunan kualitas tersebut sudah menyangkut keselamatan penumpang.
Perusahaan-perusahaan transportasi yang merupakan Badan Usaha Milik Negara seperti DAMRI, PT Kereta Api Indonesia, dan Angkutan Penyeberangan saat ini, sedang dalam taraf menuju privatisasi. Privatisasi ini diharapkan akan mendorong perusahaan  tersebut untuk lebih kompetitif dalam penyelenggaraan jasa transportasi, dengan tetap mengutamakan kepentingan umum dan kepuasan pengguna jasa angkutan umum.
Di  daerah perkotaan, masalah transportasi yang terjadi adalah bagaimana memenuhi permintaan jumlah perjalanan yang semakin meningkat, tanpa menimbulkan kemacetan arus lalulintas di jalan raya. Namun permasalahannya tidak hanya menyangkut kemacetan lalulintas, tetapi  juga terkait  perencanaan sistem transportasi. Ini memerlukan suatu penanganan yang menyeluruh. Jika  dilihat dari perkembangan transportasi perkotaan yang ada - terlepas dari krisis ekonomi yang melibatkan Indonesia sejak tahun 1997 - kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) tetap merupakan moda transportasi yang dominan, baik untuk daerah urban maupun sub urban. Populasi pergerakan kendaraan pribadi yang begitu besar di daerah perkotaan ditambah dengan pola angkutan umum yang masih tradisional, menimbulkan biaya sosial yang sangat besar akibat waktu tempuh yang terbuang percuma, pemborosan bahan bakar minyak, depresi kendaraan yang terlalu cepat, kecelakaan lalulintas, hilangnya opportunity cost, timbulnya stress, kebisingan, dan meningkatnya polusi udara. Hal ini sejalan dengan pembangunan ekonomi dan makin bertumbuhnya jumlah masyarakat golongan menengah dan menengah atas di daerah perkotaan, jauh sebelum krisis terjadi. Kenyamanan, keamanan, privacy, fleksibilitas pergerakan dan prestise merupakan faktor-faktor utama yang menyebabkan kendaraan pribadi tetap memiliki keunggulan sebagai moda transportasi, khususnya di daerah urban.
Masih rendahnya ketertiban bertransportasi di Indonesia, juga menjadi permasalahan tersendiri. Tingginya tingkat kecelakaan yang mengakibatkan  kematian karena  pelanggaran lalulintas, bahkan menduduki peringkat atas di dunia. Hal ini menunjukkan kurang kesadaran  sebagian besar lapisan masyarakat terhadap ketertiban lalulintas. Data statistik kecelakaan transportasi sepanjang tahun 2006 yang dikeluarkan Departemen Perhubungan menyebutkan, pada angkutan kereta api tercatat 79 kasus kecelakaan menelan korban meninggal dunia sebanyak 50 orang, luka berat 71 orang sedangkan luka ringan 52 orang. Kecelakaan di jalan raya lebih fatal lagi, dengan jumlah korban meninggal  sebanyak 11.619 orang, sedangkan luka-luka 22.217 orang. Sementara untuk angkutan udara terjadwal, meskipun tidak menelan korban jiwa, jumlah insiden dan kecelakaan yang terjadi sebanyak 46 kasus, mulai dari pesawat yang pecah ban, tergelincir, sampai mendarat ke bandara yang bukan tujuan akhir. Pada moda transportasi laut dan penyeberangan, jumlah angka kecelakaan tercatat  81 kasus, termasuk kecelakaan KMP Senopati Nusantara yang merupakan kecelakaan terburuk di tahun 2006, dengan jumlah korban dikhawatirkan melebihi angka 400 orang (data 2007). Mengawali tahun 2007,  kecelakaan fatal  pesawat Adam Air dan kereta api Bengawan yang terjun ke sungai, semakin  menambah suram catatan statistik kecelakaan transportasi di Indonesia.
Rentetan kecelakaan lalu lintas yang angkanya masih tinggi hingga saat ini, sebenarnya tidak perlu terjadi atau dapat dikurangi di masa mendatang, jika semua pihak mentaati prosedur  dan peraturan-peraturan mengenai keselamatan transportasi yang sudah ada di negara kita. Baik masyarakat, pihak pengelola  jasa transportasi maupun pemerintah harus konsisten menjalankan peraturan tersebut.
Transportasi Perkotaan
Transformasi Transportasi
Foto: Arie Febstyo
Permasalahan transportasi perkotaan umumnya meliputi kemacetan lalulintas, parkir, angkutan umum, polusi dan masalah ketertiban lalulintas . Kemacetan lalulintas  seperti yang sudah dijelaskan diatas, akan selalu menimbulkan dampak negatif, baik terhadap pengemudinya sendiri maupun merugikan  dari segi efisiensi waktu, ekonomi  dan lingkungan. Bagi pengemudi, terjebak dalam kemacetan bisa mendatangkan  ketegangan (stress), hilang banyak waktu karena lamanya perjalanan, serta bertambahnya biaya operasi kendaraan (bensin dan  perawatan mesin). Kerugian yang ditimbulkan dari kemacetan adalah menyangkut masalah  lingkungan yang berupa peningkatan polusi udara karena gas racun CO, serta kebisingan suara kendaraan . Gas beracun sumber polusi dihasilkan oleh pedal rem dan gas yang silih berganti digunakan, sedangkan kebisingan terjadi akibat  para pengemudi yang lebih sering menggunakan klakson untuk menghilangkan stress akibat kemacetan.
Masalah lain menyangkut transportasi kota yang tak kalah pentingnya ialah fasilitas angkutan umum. Angkutan umum perkotaan, yang saat ini didominasi oleh angkutan bus dan mikrolet masih dirasakan banyak kekurangan, dari segi kenyamanan, keamanan  dan efisiensi. Berdesak-desakan di dalam angkutan umum sudah menjadi pemandangan  sehari-hari di kota-kota besar. Pemakai jasa angkutan umum pun masih terbatas pada kalangan bawah dan sebagian kalangan menengah. Sementara orang-orang berdasi masih enggan menggunakannya, karena comfortability yang mereka anggap masih terlalu rendah  jika dibandingkan dengan kendaraan pribadi yang lebih  nyaman dan mampu mengantarkan langsung ke tempat tujuan.
Sementara itu sistem angkutan umum massal (SAUM) yang modern sebagai bagian integral dari ketahanan daya dukung kota (city survival) masih dalam tahap rancangan dan perencanaan dan belum berada di dalam alur utama (mainstream) kebijakan dan keputusan pemerintah untuk menciptakan sistem transportasi kota yang berimbang, efisien dan berkualitas. Belum terciptanya SAUM modern sebagai atribut menuju kota ”metropolitan” serta  alternatif yang patut diperhitungkan bagi seluruh masyarakat pengguna jalan,  merupakan pembenaran dari sebagian kalangan yang memutuskan untuk tetap menggunakan kendaraan pribadi. Akibatnya, selama beberapa dekade belakangan ini tidak ada langkah “terobosan” yang berarti untuk mengatasi kepadatan lalu lintas kota. Maka wajar saja jika  antrian dan kemacetan di hampir seluruh ruas jalan pusat kota maupun daerah-daerah disekitarnya serta akibatnya yang berupa pemborosan energi BBM secara besar-besaran dan polusi udara, masih terus menjadi menu sehari-hari.
Permasalahan transportasi di kota besar menjadi semakin lengkap, oleh semakin tingginya angka pertumbuhan jumlah penduduk. Di Jakarta, sebagai kota yang memiliki daya tarik ekonomi cukup tinggi, menyebabkan banyak warga dari daerah lain yang datang bahkan menetap, untuk memperbaiki nasib ekonomi mereka. Pertambahan penduduk dari warga pendatang itulah yang membuat perlu disediakannya sarana dan prasarana memadai, termasuk sistem transportasi yang andal. Resultante dari semua itu adalah bahwa kota menjadi tempat pergerakan orang dan kendaraan. Biaya sosial akan menjadi bagian yang dominan dari biaya perjalanan kota (urban travel disutility), padahal  “externalities” dan “intangibles” yang lainnya tidak pernah diperhitungkan di dalam proses perencanaan dan manajemen transportasi kota.
Transformasi Transportasi
Foto: Arie Febstyo
Ketidakberdayaan kota bukan lagi “economic assets” akan tetapi justru menjadi “economic liability”. Dipandang dari sisi rasio jalan dengan lahan kota, memang masih perlu membangun jaringan jalan baru, termasuk jembatan layang. Namun membangun jaringan jalan kota termasuk jalan bebas hambatan bukan saja sangat mahal karena langka dan mahalnya lahan, tapi juga tidak akan serta merta menghilangkan kemacetan masif. Sebab, adanya cadangan lalulintas kendaraan terbangkitkan (reservoir of traffic) yang selalu siap menunggu dan mengisi setiap jengkal kapasitas ruang jalan yang diberikan oleh fasilitas baru tersebut, dalam waktu singkat justru akan membuat kemacetan baru. Oleh karenanya, perlu perubahan perencanaan dan kebijakan transportasi kota , mulai dari pendekatan membangun sistem prasarana (supply side) menjadi pendekatan manajemen dan efisiensi sistem (demand side). Paradigma baru ini berpegang kepada prinsip manajemen sistem transportasi (MST) dan bertujuan mencari keseimbangan antara sistem angkutan umum yang mewakili pergerakan manusia di kota dengan sistem jalan raya yang mewakili pergerakan kendaraan pribadi. Artinya, selain sistem jaringan jalan kota yang memadai bagi pergerakan angkutan pribadi, kota yang efisien juga harus mampu menyediakan sistem angkutan massal yang secara efisien dan handal mampu melakukan angkutan orang dalam jumlah besar , dengan waktu relatif singkat.
Berangkat dari masih belum memadainya sistem jaringan transportasi di Indonesia saat ini, maka pengembangan sistem transportasi  sangat diperlukan, yang harus didasarkan pada analisis yang komprehensif dan pendekatan yang sistemik. Penerapan standar-standar perencanaan, pelaksanaan serta peraturan-peraturan transportasi harus tegas dan tidak pandang bulu. Sistem angkutan umum massal harus menjadi pilihan utama guna mengatasi kemacetan lalulintas. Dukungan partisipasi masyarakat dan pihak swasta sangat diperlukan guna mendukung pengembangan transportasi. Kerjasama antar daerah dan kerjasama dengan negara lain sangat diperlukan, karena transportasi tidak dapat dibatasi secara ruang dan harus direncanakan sebagai satu kesatuan sistem.
Kesemuanya ini memang memerlukan suatu kebijakan yang dapat mendukung perkembangan angkutan umum perkotaan. Akan tetapi, dampak sosial dan budaya dari kebijakan tersebut perlu diperhitungkan. Sosialisasi kepada masyarakat harus  dilakukan secara terus-menerus. Begitu juga dengan aspirasi dari setiap unsur masyarakat yang juga perlu didengar, serta meminimalkan dampak negatif dari setiap rencana kebijakan.
Kebijakan angkutan umum harus mengakomodir aspirasi dari operator-operator angkutan umum yang ada. Mereka harus dilibatkan secara aktif dalam pengambilan keputusan. Jika memang diproyeksikan agar sebagian besar pengguna jalan memanfaatkan angkutan umum untuk mobilitas mereka, maka haruslah direncanakan untuk membuat angkutan umum agar lebih menarik lagi dan tetap menjadi pilihan utama meski seseorang telah memiliki kendaraan pribadi.
Sebuah alternatif untuk perbaikan sarana transportasi umum di kota Jakarta yang sedang digodok oleh pemerintah provinsi (Pemprov) adalah peremajaan bus perkotaan. Gubernur DKI jakarta Joko Widodo saat ini telah mencanangkan peremajaan angkutan umum untuk mengantisipasi kemacetan yang ada di Jakarta. Jokowi  mengatakan, Pemprov akan meremajakan angkutan perkotaan seperti Kopaja dan Metromini. Tak hanya itu, akan diberikan juga pelatihan kepada pengemudi angkutan umum di Jakarta tentang perilaku, dan budaya tertib.
"Pakai seragam, pakai identitas, setiap sopir punya SIM mesti toh, memang banyak yang nggak punya sekarang ini," ujar Jokowi kepada wartawan di Balaikota, Rabu (21/11/2012). Namun dalam peremajaan Kopaja dan Metromini ini, menurutnya  masih dicarikan polanya. Sebab, Metromini dan Kopaja ada yang milik Koperasi dan milik pribadi, itulah nanti yang mengakomodir semuanya. "Jangan nanti yang kecil - kecil hilang, yang koperasi hilang diganti yang pemodal. Itu gak boleh, itu harus yang tetap hidup," imbuhnya. Pria yang gemar menggunakan kemeja putih itu menambahkan bahwa bila kedepan manajemennya sudah jelas maka akan dilakukan re-desain dan penataan trayeknya.
Rencana peremajaan Kopaja dan Metro Mini akan dilakukan pada tahun 2013 ini. "Tahun depan (2013-red) itu Kopaja dan metromini dulu, nanti tahun depannya lagi ada bajaj. Bemo aja saya lihat kok, bemo itu tetap berguna di daerah - daerah tertentu seperti di Benhil ke Tanah abang, saya sampai hafal," tandasnya.
Langkah peremajaan Kopaja dan Metromini yang saat ini sudah mulai dilakukan oleh  Pemprov DKI Jakarta untuk menata kembali sarana transportasi massal yang laik jalan, salah satunya bertujuan menekan angka kecelakaan lalu lintas di ibukota. Dalam mengevaluasi keberadaan metromini, Pemprov akan menawarkan peremajaan armada kepada para pengusaha bus berwarna orange tersebut, dan menjadikannya sebagai feeder (penghubung) bus Transjakarta, seperti yang dijanjikan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama. Ia mengatakan, nantinya Metromini tidak sekedar dijadikan angkutan umum biasa. "Metromini bisa masuk jalur busway dan tarif dinaikkan menjadi Rp 5.000. Jadi penumpang Anda bisa bebas naik Transjakarta. Itu inisiatif kami," paparnya.
Basuki menjelaskan,  badan usaha berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang menaungi Metromini sudah tidak ada lagi. Sedangkan yang beroperasi selama ini, umumnya dimiliki perorangan. "Sebenarnya hal ini tidak diperbolehkan. Hanya saja, kami kasihan kepada pemilik Metromini. Dinas Perhubungan DKI segera mengatasi hal tersebut agar kami bisa masuk untuk membenahi," kata Basuki, Jumat (26/7/2013).
Lebih lanjut Basuki mengaku dirinya telah bertemu dengan jajaran direksi yang mengklaim memiliki hak atas Metromini. "Kita tawarkan kepada mereka jika bersedia meremajakan armadanya maka kapasitas akan ditingkatkan," ungkapnya. Ia menambahkan, Pemprov DKI juga akan menyediakan garasi, bengkel, dan sopir cadangan bagi para pengusaha yang memiliki armada satu atau dua.
"Pengusaha cukup membayar bulanan sehingga pemilik Metromini bisa bertahan. Itu yang kita harapkan. Nanti dia bisa beli sendiri Metromini baru. Kopaja milik perorangan juga bisa masuk," tambahnya.
Angkutan Tua dan 1000 Bus Baru
Satu bulan sebelum Gubernur Jokowi mengungkapkan rencana Pemprov untuk meremajakan bus perkotaan Kopaja dan Metromini untuk direalisasikan tahun ini, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta bersama Ditlantas Polda Metro Jaya sudah terlebih dulu merazia angkutan umum yang tidak laik jalan. Dari razia yang dilakukan pada 12-15 Oktober 2012, sebanyak 103 angkutan umum berhasil dikandangkan karena masa berlaku KIR telah habis dan kondisi tak laik jalan seperti ban gundul, kaca samping tidak ada, cat sudah terkelupas, dan bodi kropos.
Angkutan umum yang dikandangkan tersebut terdiri dari Metro Mini, Kopaja, dan Kopami (60 unit), bus besar yakni Steady Safe, Mayasari Bhakti, PPD, dan Agung Bakti sebanyak 20 unit, serta Mikrolet, KWK, dan Angkutan Pengganti Bemo (APB) sebanyak 23 unit. Semua dikandangkan di Terminal Rawa buaya, Terminal Pulogebang, dan Terminal Tanah Merdeka.
"Angkutan yang tak laik jalan yang terjaring dalam razia tersebut langsung kita kandangkan," tegas Arifin Hamonangan Simbolon, Kepala Seksi Penertiban Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Kasi PLL Dishub) DKI Jakarta, Kamis (15/10).
Arifin menambahkan, kendaraan umum yang telah dirazia bisa saja langsung dilepas, asalkan  operator kendaraan diharuskan membuat surat pernyataan yang isinya menyatakan tidak akan mengoperasikan kendaraan sebelum memperbaiki segala kerusakan. "Jika operator tidak bersedia memperbaiki, maka armadanya tidak boleh ke luar dari pool milik Dishub DKI," ungkap Arifin. Selanjutnya apabila  operator angkutan umum sudah membuat surat pernyataan, namun tetap melanggar dengan mengoperasikan kembali kendaraan dengan kondisi yang sama ketika dikandangkan, maka kendaraan itu akan dibesi-tuakan. "Resiko berat itu tertuang dalam surat pernyataan yang dibuat para operator. Jadi bukan salah Dishub bila suatu saat dijatuhkan sanksi dibesi-tuakan, karena mereka bohong tidak memperbaiki armadanya," tandas Arifin.
Menyusul sudah tidak layaknya keberadaan Metromini secara fisik apalagi untuk terus menerus mengangkut penumpang yang berjubel di jalan raya yang kian padat, maka kebutuhan untuk pengadaan bus-bus sedang yang lebih layak tampaknya sudah sangat mendesak. Kembali Jokowi mengungkapkan rencana Pemprov  mendatangkan bus sedang untuk Kopaja dan Metromini, kurang lebih 1000 bus. "Metromini bukan penghapusan, ini memperbaiki, artinya Metromini yang baru masuk sedangkan yang lama diganti. Sopirnya tetap digunakan (yang lama) dengan catatan benar-benar sopir yang berkualitas," terang Jokowi (1/8/2013).
Selain itu, pemiliknya pun disebutkan Jokowi boleh ikut masuk juga sebagai pemilik. Apabila nanti PPD sudah diambil alih, maka manajemennya pun akan dipersiapkan atau berada dibawah TransJakarta untuk pengelolaan bus-bus baru itu. Jokowi juga menyebutkan, apabila ada anggaran lebih di tahun depan, maka pihaknya juga akan kembali menambah jumlah bus baru hingga 3.000 unit. "Jadi penertibannya ke semua lah, malu kita punya Metromini dan Kopaja seperti itu. Ini kan Ibukota. Biarpun dijual dan dipakai daerah lain, masa bus masih seperti itu, yang malu kan kita," tandasnya.
Realisasi Pembaharuan Transportasi Tak Relevan
Rencana peremajaan  Kopaja dan Metromini yang telah diawali dengan razia angkutan umum tak laik jalan hingga pengadaan bus Kopaja AC dan penambahan Transjakarta secara bertahap, tidak berjalan mulus. Para sopir metro mini memprotesnya dengan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran, yang dimulai pada awal Agustus lalu. Mereka mengeluhkan tindakan petugas Dishub DKI yang ‘mengandangkan’ ratusan unit lebih Metromini. “Kami lelah dirazia petugas. Apalagi, rencana Pemprov DKI menghapuskan Metromini membuat kami cemas akan kelangsungan hidup keluarga kami,” kata Robinson, sopir Metromini M 46 jurusan Pondok Kopi-Kampung Melayu, seperti diberitakan Tribunnews.com.
Aksi demonstrasi sopir metromini sempat diwarnai kericuhan. Pada unjuk rasa di kantor Balaikota (29/08), para demonstran dengan emosi meneriakkan tuntutan yang salah satunya adalah pemberhentian Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta,  Udar Pristono. “Udar Pristono harus dicopot karena tidak bisa memimpin armada di Jakarta ini. Dia terlalu ambisi mengatakan Metromini tidak layak lagi,” seru  salah satu demonstran yang berusaha mendinginkan amarah massa yang mulai berupaya merubuhkan gerbang Balaikota.
Selain menuntut pemberhentian Udar Pristono, para demonstran juga menuntut agar metromini 640 yang dikandangkan agar segera dikembalikan. “Mau dikemanakan orang-orang kayak kami. Kami ini butuh makan pak. Kami mohon kepada pak Jokowi untuk bersedia menemui kami agar  permasalahan armada metromini selesai.”
Sopir Metromini jurusan Pasar Minggu – Tanah Abang, Sianipar  juga menuturkan kekecewaannya atas kebijakan tidak lagi mengoperasikan metromini. Ia mengungkapkan, sejak tahun 1970-an, bus kota ini telah beroperasi di jalan Jakarta. Sebagai bus kota pertama yang beroperasi di Jakarta, Sianipar merasa kebijakan mengandangkan Metromini dari Pemprov ini tak adil. Kebijakan untuk melakukan peremajaan terhadap Metromini seperti yang dilakukan kepada Kopaja, juga tidak disetujuinya. “Kalau jadi, busnya AC saja enggak mau. Tarifnya 6 ribu, siapa penumpang yang mau naik. Tiga ribu aja udah mau berantem sama penumpang. Sekarang orang udah pilih naik motor,” kata Sianipar.
Meski sebagian besar pengemudi Metromini melakukan aksi demo memprotes rencana peremajaan angkutan tersebut hingga ancaman mogok beroperasi, namun masih ada sebagian awak yang enggan untuk mengikutinya. Hal itu terlihat di sejumlah terminal, seperti terminal Blok M, Jakarta Selatan. Beberapa trayek metromini masih terlihat beroperasi, bersamaan dengan digelarnya unjuk rasa di kantor Gubernur. Seperti Metromini 69 jurusan Blok M-Ciledug, Metromini 70 jurusan Blok M-Joglo dan Metromini 610 jurusan Blok M-Pondok Labu.
Saat diwawancarai Bisnis Global, sejumlah  sopir Metromini yang tidak ikut berdemonstrasi mengaku sengaja tetap beroperasi karena ingin memenuhi nafkah keluarga terlebih dulu. Bahkan salah seorang sopir Metromini 610, Dani (32) justru menyalahkan awak bus yang ikut berdemo. Ia mengakui selama ini masih banyak sopir yang melakukan kesalahan sehingga armadanya pun akhirnya dikandangkan. “Kadang sopir itu tidak tahu diri, sudah tahu salah masih bertingkah. Kalau demo yang meningkatkan pendapatan itu lebih bagus,” jelasnya.
Darmaningtyas
Pengamat Transportasi: Darmaningtyas
Namun demikian, bagi pengamat transportasi, Darmaningtyas, realisasi pembaharuan Kopaja di Jakarta tetap tidak relevan. Hal ini akibat rumitnya birokrasi pembenahan antar lembaga. “Mesti clear birokrasi administrasinya itu yang lama dan sulit,” tegasnya saat dihubungi (27/8). Terkait pembaharuan Kopaja seperti yang dikatakan Jokowi, menurut Darmaningtyas, belum cukup relevan karena belum dapat dilihat realisasi dan kualitas dari pembaharuan tersebut. Pembaharuan akan menjadi percuma jika tidak mencakup 3 komponen, yakni keamanan, kenyamanan dan terjangkaunya harga. Diantara ketiga komponen itu, yang terpenting adalah harga tarif transportasi umum yang terjangkau. "Percuma pembaharuan Kopaja jadi full AC semua, bersih , bagus tapi harga tinggi. Masyarakat pun tidak ada yang naik, maka akan sia-sia. Untuk itu kompenen ini perlu sangat di fikirkan pemerintah," ujarnya.
Lebih lanjut  Darmaningtyas  menghimbau  pemerintah agar  menyediakan subsidi besar terhadap pembaharuan transportasi publik, khususnya Kopaja, sehingga cost yang dikeluarkan masyarakat nanti akan lebih murah. Terlepas dari masalah pembenahan administrasi birokrasi dan subsidi transportasi umum, Kementerian perhubungan diyakini dapat melakukan pengadaan kendaraan hingga 5000 kendaraan tiap tahunnya.
Pembiayaan Sarana dan Prasarana Transportasi
Sejalan dengan krisis ekonomi pada beberapa waktu yang lalu, program penanganan transportasi, terutama terkait  jaringan jalan oleh pemerintah, ditekankan pada upaya mempertahankan fungsi  jaringan jalan, namun dengan anggaran yang lebih kecil dari tahun-tahun sebelumnya (sekitar 50%). Dengan kemampuan penganggaran tersebut, penanganan yang dilakukan menjadi tidak maksimal dan tidak sebanding dengan kebutuhan untuk mengatasi masalah menurunnya kondisi jalan. Padahal, jika penanganan terlambat, infrastruktur jalan akan lebih cepat rusak dan semakin parah, hingga memakan biaya perbaikan yang jauh lebih besar (dibandingkan dengan perawatan rutin).
Untuk menjamin ketahanan jalan dan terlaksananya perawatan serta peningkatan secara rutin, maka sangat diperlukan peran serta masyarakat selaku pengguna jalan, untuk ikut “memelihara” dengan cara membatasi muatan. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kelebihan beban (over loading).  Pada kondisi jaringan jalan yang rusak dan macet, sebetulnya yang paling dirugikan adalah masyarakat. Biaya transportasi lebih tinggi sehingga mengakibatkan kenaikan harga barang. Untuk itu perawatan dan peningkatannya harus dilakukan secara rutin.
Adalah tidak mungkin, bila penanganan jalan hanya mengandalkan sumber dana pemerintah. Oleh karena itu masyarakat harus ikut membiayai dengan prinsip keadilan dan pemerataan, agar pembiayaan tersebut  tidak melebihi manfaat yang akan diperoleh.  Yang kaya akan membayar lebih mahal untuk mensubsidi yang miskin, sebagai pemegang peran terbanyak dalam merusak jalan serta membuat kemacetan.
Berbagai cara untuk melibatkan masyarakat dalam pembiayaan penanganan jalan yang telah dilaksanakan di berbagai negara antara lain dengan pembiayaan melalui pajak jalan. Pajak ini diperoleh dari STNK, pembelian spare parts, dan pembelian bahan bakar. Di negara-negara maju, pajak  lebih besar daripada yang dibelanjakan untuk penanganan jalan. Namun di Indonesia, pendapatan  dari pajak jalan hampir sama dengan pengeluarannya. Hal ini terjadi, antara lain akibat  pemerintah masih harus mensubsidi bahan bakar (walaupun semakin lama subsidi ini semakin kecil), dan biaya STNK belum memperhitungkan faktor kerusakan jalan yang dibuat oleh masing-masing kendaraan.
Lain daripada itu, pembiayaan dapat dilakukan melalui konsesi, sebagai sistem pembagian resiko antara pemerintah dan sektor swasta dalam pembiayaan jalan. Pemerintah memberikan hak dan kewajiban kepada pihak swasta atau semi swasta (BUMN) untuk membangun, memelihara, meningkatkan, dan mengoperasikan jalan dalam jangka waktu tertentu, sedangkan  pengguna jalan wajib  untuk  membayar tol.
Gagasan mengurai kemacetan di Jakarta melalui Pola Transportasi Makro (PTM) Jabodetabek oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), mendapat apresiasi dari Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Namun, Jokowi meminta agar PTM tidak menyimpang dari master plan transportasi Jakarta yang sudah ada dan segera dikerjakan jika telah ditetapkan. "Studi yang dilakukan sudah banyak, mulai sekarang jangan sampai ada studi lagi. Yang paling penting, langsung dikerjakan. Tetapi jangan lupa acuannya tetap pada Masterplan transportasi Jabodetabek," kata Jokowi disela rapat koordinasi di Kantor Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Senin (4/3).
Pemprov DKI Jakarta pun siap mengeluarkan APBD untuk mengaplikasikan PTM, jika memang dibutuhkan. Sebab dirinya menginginkan kebijakan ini segera diterapkan sehingga tidak hanya menjadi sebuah studi saja. "Terserah mau pakai APBN, APBD, atau investor silakan. Tapi pelayanan harus sesegera mungkin bisa kita wujudkan," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono mengatakan, untuk anggaran akan ada perpaduan antara APBN dan APBD dari masing-masing daerah yang terlibat. Menurutnya, dengan koordinasi yang dilakukan bersama dengan pemerintah daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, diharapkan transportasi di lima daerah tersebut bisa terkoneksi dengan baik, termasuk dalam bidang perkeretaapian. "Ada yang APBN dan APBD dari Bogor, Bekasi, Jakarta juga ada kontribusinya. Tapi, kita tidak lihat kontribusinya, yang penting kerja semua dan tetap terpadu. Kita ingin 2014 tidak macet total," katanya.
Khusus untuk konsep angkutan umum massal berbasis jalan di Jabodetabek diusulkan 17 trayek jaringan bus utama, 10 trayek jaringan bus pengumpan, 9 lokasi park and ride, 17 lokasi fasilitas integrasi, serta fasilitas bagi pesepeda dan pejalan kaki.
Pembatasan Kendaraan Setelah Armada Transjakarta Cukup
Selain solusi mengenai angkutan umum massal, kebijakan pembatasan kendaraan juga disebut-sebut bisa menjadi alternatif untuk mengatasi berbagai problematika menyangkut transportasi dan infrastruktur jalan raya. Namun Pemprov DKI sendiri mengakui belum dapat merumuskan kebijakan itu, karena masih akan memperbaiki sarana angkutan massal terlebih dahulu. Selain dengan menambah armada bus Transjakarta, pada akhir tahun mendatang juga akan dilakukan  pengadaan 1.000 bus sedang. Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan, dirinya baru akan mengeluarkan kebijakan pembatasan kendaraan setelah armada bus Transjakarta ditambah. "Setelah bus datang baru kebijakannya keluar. Karena ada masa transisi sebelum mass rapid transit (MRT ) dan monorail jadi," katanya (23/7/2013). Ia menyebutkan pihaknya akan mendatangkan  600 bus Transjakarta gandeng  pada November nanti. Selain itu, 1.000 bus sedang juga telah dipesan, untuk menunjang kebutuhan angkutan massal di ibukota. "Busway itu ditambah jumlahnya nanti kira-kira 600 bus, sama Kopaja juga 1.000 bus. Mungkin akhir tahun kira-kira November atau Desember. Setelah itu keluar, baru ada kebijakan, bisa genap ganjil, kemudian meloncat ke electronic road pricing (ERP)," jelasnya.
Menurut Jokowi, disamping  pengadaan bus Transjakarta dan bus sedang  yang masih dalam proses, Pemprov  juga akan menambah jumlah jalur bus Transjakarta. Karena 12 jalur yang ada saat ini dirasa belum mencukupi. " Yang sekarang jalurnya masih kurang banyak, akan ditambah. Kita tetap mempersiapkan jalur baru. Koridor yang ada sekarang masih kurang banyak," ujarnya.
Mempertegas pernyataan Gubernur, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono mengatakan, saat ini proses lelang pengadaan bus Transjakarta masih berlangsung. Anggaran yang disediakan mencapai Rp 1 triliun. ”Spesifikasi hampir sama dengan yang sudah ada, seperti dek tinggi serta tentunya dengan bahan bakar gas (BBG) yang juga tangguh dan tidak mudah mogok,” ucap Pristono. Ia menyebutkan berdasarkan pengadaan armada TransJakarta selama ini, harga satu unit bus gandeng sekitar Rp 3-4 miliar per unit. "Akhir tahun ini selesai semuanya, diharapkan bisa menambah daya angkut bus Transjakarta," harapnya.
Transformasi Transportasi
Foto: Arie Febstyo
Keterpaduan Multi Moda
Berdasarkan jenis/moda kendaraan, sistem jaringan transportasi dapat dibagi atas transportasi darat, laut dan udara. Transportasi darat terdiri dari transportasi jalan, penyeberangan dan kereta api. Keseluruhan  moda tersebut harus merupakan satu kesatuan.
Keterpaduan antar moda dapat berupa keterpaduan fisik, yaitu titik simpul pertemuan antar moda yang terletak dalam satu bangunan, misalnya bandara, terminal bus dan stasiun kereta api merupakan satu bangunan, atau terletak berdekatan sebagai  keterpaduan sistem, yaitu titik simpul dari masing-masing moda tidak perlu pada satu bangunan, tetapi tergabung dalam  satu sistem jaringan transportasi yang menghubungkan titik simpul antar moda, sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh. Keterpaduan secara sistem ini  juga menyangkut jadwal keberangkatan, pelayanan pembelian karcis serta pengelolaannya. Dengan diterapkannya sistem tersebut, akan memudahkan perjalanan, meski harus berganti moda sampai beberapa kali. Keterpaduan antar moda juga bisa menjadi cara untuk menarik minat masyarakat menggunakan angkutan umum.
Dalam mewujudkan sistem transportasi yang andal di suatu negara, diperlukan perencanaan yang merupakan satu kesatuan lingkup nasional maupun regional. Pemerintah pusat, dalam hal ini Departemen Perhubungan,  telah membuat konsep perencanaan transportasi yang disebut dengan Tataran Transportasi (Departemen Perhubungan, 2005). Tataran Transportasi ini merupakan suatu perwujudan dari tatanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman, terdiri dari semua jaringan dan moda transportasi. Keberadaan tataran transportasi ini dilatarbelakangi oleh adanya otonomi daerah, yang dapat diwujudkan dalam  :
a. Ruang lingkup Nasional, disebut Tataran Transportasi Nasional (Tatranas), yang bertujuan membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien dan berfungsi melayani perpindahan orang dan atau barang antar simpul atau kota nasional (SKN) dan dari simpul atau kota nasional ke luar negeri atau sebaliknya.
b. Ruang lingkup Provinsi, disebut Tataran Transportasi Wilayah (Tatrawil), yang bertujuan membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien dan berfungsi melayani perpindahan orang dan atau barang antar simpul atau kota wilayah (SKW), dan dari simpul atau kota wilayah ke simpul atau kota nasional atau sebaliknya.
c. Ruang lingkup Kabupaten/Kota, disebut Tataran Transportasi Lokal (Tatralok), yang bertujuan membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien dan berfungsi melayani perpindahan orang dan atau barang antar simpul atau kota lokal (SKL), dan dari simpul lokal ke simpul wilayah dan simpul nasional terdekat atau sebaliknya, dan dalam kota.
Dalam pelaksanaannya, ketiga Tataran Transportasi tersebut diharapkan dapat dikembangkan secara terpadu dengan memperjelas dan mengharmoniskan peran masing-masing instansi pemerintah baik di pusat maupun daerah yang terlibat di bidang pengaturan, administrasi dan penegakan hukum. Pengembangan juga harus berdasarkan asas dekonsentrasi dan desentralisasi, menentukan bentuk koordinasi dan konsultasi termasuk mekanisme hubungan kerja antar instansi pemerintah baik di pusat, daerah, penyelenggara dan pemakai jasa transportasi, serta meningkatkan keterpaduan perencanaan antara pemerintah, pemerintah Provinsi dan pemerintah kabupaten/kota dalam berbagai aspek.[]BisnisGlobal/d/Arie/Aprilia, dari berbagai sumber